Britsh Propolis
Diabetes melitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein,
tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang
juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan
metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti
kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan
insulin (Insulin resistance), dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis
dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari:
·
defisiensi hsekresiormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya.
·
defisiensi transporter glukosa.
·
atau keduanya.
Glukosa adalah bukan gula biasa yang
umum tersedia di toko atau pasar. Glukosa adalah karbohidrat alamiah yang digunakan tubuh sebagai sumber
energi. Yang banyak dijual adalah sukrosa dan ini sangat berbeda dengan glukosa.
Konsentrasi tinggi dari glukosa dapat ditemukan pada minuman ringan (soft drink) dan buah-buah tertentu. Kadar
gula darah hanya menyiratkan kadar glukosa darah dan tidak menyatakan kadar
fruktosa, sukrosa, maltosa dan laktosa (banyak pada susu). Yang
bukan glukosa akan diubah sebagian menjadi glukosa melalui proses yang bisa
panjang tergantung jenisnya, karenanya mungkin tidak cepat menaikkan kadar gula
darah. Buah selain memiliki glukosa juga memiliki fruktosa dengan komposisi
yang berbeda-beda tergantung buahnya. Sukrosa termasuk cepat berubah menjadi
glukosa, tetapi gula batu karena proses pembuatannya berbeda lebih baik dari
gula pasir, sedangkan gula aren dan gula jawa jauh lebih baik bagi pengidap
diabetes.
Kadar glukosa pada darah dikendalikan
oleh beberapa hormon. Hormon adalah zat kimia di dalam badan yang
mengirimkan tanda pada sel-sel ke sel-sel lainya. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Ketika makan, pankreas membuat insulin untuk
mengirimkan pesan pada sel-sel lainnya di tubuh. Insulin ini memerintahkan
sel-sel untuk mengambil glukosa dari darah. Glukosa digunakan oleh sel-sel
untuk pembuatan energi. Glukosa yang berlebih disimpan dalam sel-sel sebagai
glikogen. Pada saat kadar gula darah mencapai tingkat rendah tertentu, sel-sel
memecah glikogen menjadi glukosa untuk menciptakan energi.
Pada tahun 2013, Indonesia memiliki
sekitar 8,5 juta pengidap Diabetes yang merupakan jumlah ke-empat terbanyak di
Asia dan nomor-7 di dunia. Dan pada tahun 2020, diperkirakan Indonesia akan
memiliki 12 Juta pengidap diabetes, karena yang mulai terkena diabetes semakin
muda.
Pengendalian penyakit diabetes
Ada 4 pilar Pengendalian penyakit
diabetes
·
Edukasi, pasien harus tahu bahwa penyakit diabetes tidak dapat disembuhkan,
tetapi bisa dikendalikan dan pengendalian harus dilakukan seumur hidup
·
Makanan, jika input/masukan buruk, maka output/hasil akan buruk, demikian
pula bila makan melebihi diet yang ditentukan, maka kadar gula darah akan
meningkat
·
Olahraga, diperlukan untuk membakar kadar gula berlebih yang ada dalam
darah [40]
·
Obat, hanya jika diperlukan, tetapi bila kadar gula darah telah turun
dengan meminum obat, bukan berarti telah sembuh, tetapi harus konsultasi dengan
dokter apakah tetap meminum obat dengan kadar yang tetap atau meminum obat yang
sama dengan kadar yang diturunkan atau minum obat yang lain
Dalam berdiet pasien harus tahu
tentang indeks glikemik, yaitu
naiknya kadar gula darah setelah makan makanan tertentu seberat 100 gram dibandingkan
dengan minum 100 gram glukosa di mana kenaikan gula darah akibat minum glukosa
tersebut dinilai 100 dan makanan tersebut di bawah 100, semakin jauh dari 100
dan mendekati nol semakin baik, artinya makanan tersebut memiliki indeks
glikemik rendah dan dicerna (sangat) lambat dan kenaikan kadar gula darahnya
tidak cepat. Tetapi yang terbaik adalah mengetahui muatan glikemik, yakni berapa banyak porsi hidrat arang (zat tepung)
yang terkandung di sejumlah makanan tersebut dikalikan dengan indeks
glikemiknya dan kemudian dibagi 100. Jadi kalau makan makanan dengan indeks
glikemik rendah, tetapi dalam porsi yang besar, maka muatan glikemiknya menjadi
tinggi dan tentu tidak baik bagi pengidap diabetes.
Pasien yang cukup terkendali dengan
pengaturan makan saja tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang
cukup terkendali dengan obat dosis tunggal juga tidak
mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat diberikan pada saat berbuka
puasa. Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi,
obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis sahur.
Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat
berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda,
dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan.
Hereditas dan Gaya hidup
Diabetes melitus diturunkan, terutama
bila kedua orang tuanya pengidap diabetes berat, tetapi mulai munculnya
Diabetes melitus tipe 2 lebih dipengaruhi oleh Gaya Hidup yang buruk, bahkan
pada pasangan yang salah satunya adalah pengidap Diabetes Melitus tipe 2, maka
pasangannya yang sebelumnya tidak menderita Diabetes melitus tipe 2 pada
akhirnya 26 persen dapat juga mengidapnya, karena mengikuti atau terpengaruh
oleh Gaya Hidup pasangannya. Lelaki seringkali telat terdeteksi menderita
penyakit ini, karena setelah Tahap Anak lelaki jarang mendapatkan Pemeriksaan
Laboratorum Klinik, sedangkan wanita setidak-tidaknya pada saat hamil sering
memeriksakan dirinya ke Dokter dan juga Laboratorium Klinik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar